Sabtu

Membentuk Frekuensi Cinta (Part II)

MELANJUTKAN tulisan yang sebelumnya Membentuk Frekuensi Cinta, bagian pertama. Sebelum membaca tulisan ini, alangkah baiknya sahabat-sahabat sekalian membaca bagian yang pertama lagi, atau terlebih dahulu.

Sehingga apa yang sudah saya jabarkan sebelumnya, dapat lebih dipahami pada tulisan kali ini. Sekali lagi, saya ajak sahabat-sahabat sekalian untuk lebih open minded dalam memahami konsep  Memberntuk Frekuensi cinta yang saya tulis, dan dapat mempraktikkannya, dan dimengerti dengan lebih bijak.


***

HIDUP adalah proses ketertarikan satu dengan yang lainnya, baik itu dari segi bidang pekerjaan, pasangan, dan segala sesuatu yang Anda sukai, semua atas dasar ketertarikan. Jika suatu kehidupan sama sekali tak memiliki sisi ketertarikan pada suatu hal di dunia ini, sudah bisa dipastikan, dunia ini kosong tak berpenghuni. Seperti planet-planet di antariksa yang sama sekali tak ada kehidupan di dalamnya.
Ketertarikan akan suatu hal yang membuat hidup Anda semakin indah, akan menyeimbangkan hidup yang sudah Anda jalani. Hal tersebut bisa diibaratkan ketertarikan untuk traveling, liburan, sahabat, pasangan, hewan peliharaan, lingkungan, pekerjaan, hobi, dan lain sebagainya. Dan perlu Anda ketahui, dasar dari inti ketertarikan tersebut adalah cinta. Sesuatu yang berdasarkan dari cinta akan menarik Anda kepada sesuatu hal yang Anda cintai, apa pun itu.

Pernah Anda berpikir, kenapa Anda dapat mencintai keluarga, pasangan, pekerjaan, benda, hewan peliharaan, atau pun hobi yang hingga saat ini Anda jalani? Semua yang ada di alam semesta ini mempunyai frekuensinya masing-masing. Sehingga frekuensi tersebut menarik Anda pada suatu hal yang Anda sukai. Dan tentu saja dasar dari semua frekuensi itu adalah cinta. 

Bayangkan jika frekuensi yang datang kepada Anda adalah frekuensi negatif, yang berdasarkan atas nafsu belaka. Bisa dipastikan semua yang ada di depan Anda, adalah sesuatu yang negatif pula. Karena Anda menarik, dan menerima frekuensi yang sudah ada dalam fikiran Anda, sehingga frekuensi tersebut menjadi sama, dan tanpa Anda sadari, Anda sudah menjadi bagian dari lingkungan yang memiliki frekuensi yang sama, dengan apa yang sudah Anda fikirkan.

Lalu, bagaimana kita dapat melihat dan menyadari frekuensi apa yang harus kita berikan, sehingga dapat menarik semua hal yang menjadi pusat kebaikan? Mungkin hampir semua dari sahabat sekalian, bertanya tentang hal tersebut saat membaca uraian saya di atas. Oleh karena itu, saya akan menjabarkan lebih mendetil bagaimana kinerja otak Anda, serta perasaan, sehingga secara sadar Anda dapat memberikan sesuatu sinyal positif, sehingga Anda dapat menarik segala hal yang baik dalam kehidupan Anda.


"Diagram Frekuensi Cinta"

Seperti penjelasan saya pada tulisan yang sebelumnya, sebuah sinyal frekuensi ini dibagi menjadi dua bagian, antara Sumber/Pemicu (Trigger) dan Penerima (Reciever). Dan dua bagian tersebut tak dapat dipisahkan dari sistem frekuensi yang sudah Anda keluarkan pada alam semesta ini. 

Mungkin banyak dari beberapa sahabat yang membaca tulisan berpikir, "Ah, tidak masuk akal!" Atau "Tulisan ini hanya fiktif, menjebak kita untuk menjadi pribadi yang sesat!" Eiiitttsss, jangan pernah berpikiran seperti itu dulu, mari jernihkan hati dan logika sahabat. Sehingga fikiran yang sebelumnya terkunci rapat atas mindset yang sudah lingkungan Anda berikan kepada Anda bisa hancur, terbongkar, dan dunia Anda tak terpenjara lagi dengan suatu benteng yang membatasi Anda. Tulisan yang saya jabarkan sangat logis, serta sesuai ajaran agama. Karena pada dasarnya, semua Agama mengajarkan kebaikan, berpikir positif, serta mengamalkan cinta.

Ingatlah kembali pada suatu saat Anda memikirkan, atau membicarakan tentang kebaikan sahabat Anda, dan seketika itu sahabat yang Anda fikirkan datang di hadapan Anda? Padahal Anda sama sekali tidak memberi informasi atau memberitahu kepada sahabat tersebut untuk datang. Yup, semua yang terjadi bukan karena suatu yang kebetulan, di dunia tak ada yang kebetulan, semua adalah atas fikiran Anda, frekuensi dari fikiran tersebut yang mengundang segala hal yang ada di kehidupan Anda, datang kepada Anda. Dan itu Nyata!

Saat Anda memikirkan suatu hal yang ada dalam otak Anda, secara langsung Anda sudah mefokuskan pikiran Anda untuk meminta, mengundang sesuatu yang Anda fikirkan untuk datang dalam kehidupan Anda. Entah itu fikiran positif atau pun negatif, dan yang datang pasti sesuai dengan perasaan serta yang Anda berikan kepada objek yang sudah Anda fikirkan.

Berhati-hatilah dengan fikiran Anda, sesuatu fikiran yang buruk, akan membawa Anda pada perasaan yang buruk pula, sehingga frekuensi yang Anda lepaskan akan mengundang sesuatu kenegatifan. Sedangkan apabila Anda berpikir tentang segala bentuk kepositifan hidup, maka perasaan Anda akan dipenuhi rasa cinta, dan sebagai bonusnya, Anda akan dipertemukan dengan segala kebaikan hidup. Sekali lagi frekuensi yang Anda lepaskan akan menjadi suatu hal yang Anda terima, karena Anda secara tidak langsung sudah mengundangnya!
Fikiran saat ini, adalah modal untuk kenyataan masadepan nantinya.
Di dalam hati Anda terdapat dua sisi perasaan yang dapat mendominasi fikiran Anda, dan hal tersebut menjadi kunci dari frekuensi yang sudah Anda lepaskan ke alam semesta. Peribahasa mengatakan, "Apa yang Anda tanam, maka itu yang Anda tuai." Dan kalimat tersebut 100% benar adanya. Yakinlah terhadap sesuatu yang sudah menjadi tujuan hidup Anda, jangan sampai keraguan sedikit pun menyelimuti hati Anda, karena keraguan hanyalah benteng pembatas dari masadepan yang sudah Anda impikan dikemudian hari.

Seperti konsep dualitas, perasaan juga mempunyai dualitas yang dapat merubah kehidupan Anda menjadi lebih baik, atau semakin terpuruk. Dualitas perasaan tersebut adalah:

  1. Cinta: Memiliki sifat segala kebaikan tentang hidup, yaitu; bahagia, bangga, percaya, memberi, indah, dan segala bentuk kekuatan kebahagiaan yang bersumber dari hati nurani.
  2. Nafsu: Memiliki sifat posesif, ambisi tak terkontrol, dan mementingkan diri sendiri, yaitu: Ego, curiga, dendam, benci, dan segala hal tentang nafsu untuk memiliki semata, merasakan, dan sama sekali tidak menilai dari sisi kebahagian dari orang lain, semua atas dasar kepentingan pribadi.
Dualitas seperti sisi pada sebuah koin logam, jika koin tersebut jatuh dan menunjukkan sisi Cintanya, maka kebahagian pasti akan dirasakan, tetapi jika yang terbuka adalah sisi Nafsu, sudah bisa dipastikan hidupnya akan menderita. Dari uraian sisi dualitas perasaan tersebut, saya harapkan dapat menjadi pondasi utama kebaikan yang Anda pilih, untuk melepaskan frekuensi yang positif dalam kehidupan ini. Sehingga apa yang ada dalam kehidupan Anda, saat ini, dan masadepan nanti akan semakin indah.

Setelah Anda memahami dualitas perasaan yang menjadikannya sebagai pondasi awal untuk membentuk frekuensi cinta, pada tulisan berikutnya saya akan menjelaskan, dan menjabarkan tentang bagaimana cara kerja Trigger (pemicu) serta Reciever (penerima) pada sistem fikiran secara mendetil, sehingga Anda dapat memahami, dan mempraktikkannya dikehidupan Anda.

- Bersambung pada tulisan berikutnya -

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.