Kamis

Cara Pria Dan Wanita Dewasa Dalam Menghadapi Rumitnya Cinta Segitiga

MASALAH tentang cinta memang tidak pernah ada habisnya. Pertanyaan yang masih segar di telinga dan juga ingatan saya beberapa waktu yang lalu. Seorang sahabat bercerita tentang problematika tentang masalah yang dihadapinya. Sulit memang, saya pun pernah merasakan masalah serupa. Butuh kebijakan dan menghilangkan dari masing-masing Ego untuk dapat menyelesaikannya.

Dan pertanyaan tersebut adalah,

Apa yang harus saya lakukan untuk memberi ketegasan dalam hubungan yang rumit ini?

Mungkin sobat sekalian juga pernah, atau juga mengalami permasalahan yang serupa dengan sobat saya kali ini. Yaitu CINTA SEGITIGA! Berada pada posisi orang ke-tiga, dan terkesan merusak hubungan suatu pasangan membuat diri seseorang menjadi serba salah. Tapi pertanyaannya,

Apakah cinta yang datang itu salah?

Tidak, cinta tak pernah salah sama sekali. Cinta selalu membimbing seseorang pada kebaikan hidup. Tapi permasalahannya adalah, pada saat dan momen yang tidak tepat cinta itu datang pada diri seseorang untuk mencintai orang lain yang sudah memiliki pasangan terlebih dahulu.

Benar, hal tersebut sering disebut dengan cinta segitiga.

Mungkin sobat yang pernah merasakan problem yang serupa dapat lebih belajar dari kesalahan dari permasalahan CINTA SEGITIGA tersebut.

Kenapa bisa menjadi kesalahan?

Salah apabila seseorang menggunakan emosi dalam menghadapinya,
Dan Sangat SALAH apabila hanya mengutamakan EGO PRIBADI dan membenarkan segala cara termasuk menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah tersebut!

Cinta bisa datang sebagai UJIAN, dan juga BERKAH. Tergantung bagaimana kita menyikapinya, dan tentu saja pada setiap masalah pasti ada jalan keluar serta solusi untuk memperbaikinya. Karena masalah selalu datang sepaket dengan solusinya. Dan hal tersebut adalah sistem pembelajar terhebat dalam kehidupan seseorang, terutama dalam hal Relationship.

Lho orang tersebutkan sudah menjadi pasangan saya terlebih dahulu? Hak saya donk untuk mengatur segala urusan ini dengan cara saya sendiri!!??

Yup, sangat boleh. Tetapi ada poin yang harus dilakukan oleh pria atau wanita dewasa untuk menyelesaikan masalah cinta segitiga dengan bijaksana. Dan bukan dengan cara menggunakan kekuatan otot, melainkan ketenangan hati.

Saya akan memberikan Mind-nya. Ke-tiga posisi yang harus dipahami, serta solusinya. Sehingga segala sudut pandang tentang ke-tiga posisi tersebut terbuka, dan Anda bisa melihat lebih jernih lagi tentang masalah tersebut. Bukan masalah siapa korbannya, yang disakiti, ataupun yang paling benar. Hilangkan itu semua terlebih dahulu. Sehingga Anda dapat memahami perasaan masing-masing posisi yang dianggap salah, menjadi lebih bijak lagi.

Orang pertama, ke-dua, ataupun ke-tiga bisa terjadi oleh pria atau wanita. Dan poin sebenarnya sama, bagaimana menyikapinya sehingga menjadikannya sebuah pembelajaran dan solusi bagi Relationship seseorang.

Orang pertama:

Pihak pertama yang menjadi inti dari cinta yang terbagi dua. Orang yang menjadi target dari ke-dua cinta yang lain untuk mengharuskan memilih dimana cinta terbaik yang menjadi pilihan terakhirnya.

Plus: Memiliki mental yang lebih dari pada pihak ke-dua dan ke-tiga. Karena memiliki dua pilihan untuk dipilih, jika kehilangan yang pertama masih bisa memilih yang ke-dua, dan sebaliknya.

Minus: Merasa kebingungan yang berlebihan karena beberapa faktor untuk memilih dari salah satu cinta tersebut. Berbagai faktor menjadi pertimbangan untuk memilih. Benar-benar itu cinta, potensi, fisik, financial, keluarga, Agama, kekurangan dari pasangannya, jenuh dengan hubungannya, atau pengalaman buruk yang sudah tidak bisa diperbaiki dengan pasangannya.

Orang Ke-dua:

Pihak ke-dua yang merasa menjadi korban karena sudah menjalin kisah dengan pihak pertama terlebih dahulu. Pihak ke-dua ada bisa sebagai sang pengejar target yang sudah berjuang lama, atau juga pasangan utama dari pihak pertama. Mempunyai status ataupun tidak, pihak ke-dua adalah yang merasa paling pertama memberikan cintanya kepada pihak yang pertama.

Plus: Orang pertama yang ada memberikan waktu, tenaga, pemikiran, dan cintanya sejak lama. Lebih mengenal tentang pasangannya, atau pihak yang pertama.

Minus: Merasakan sudah memiliki, ketidakadilan, tersakiti, menjadi korban, paling benar sendiri, dan merasa paling mengerti pasangan atau targetnya.

Orang ke-tiga:

Pihak ke-tiga yang datang dalam hubungan atau diri pihak pertama dengan memberikan kelebihan dan cinta yang baru. Memberikan kesegaran baru dalam kisah cinta atau juga menjadi sebuah ujian kekuatan cinta yang sudah dijalin sebelumnya.

Plus: Memiliki kepribadian yang tidak dimiliki oleh pihak ke-dua. Menawarkan sesuatu yang baru dalam kehidupan pihak yang pertama. Memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh pihak yang ke-dua.

Minus: Datang sebagai ujian cinta, rasa ingin memiliki terlalu besar, penasaran dengan ending dari kisah cinta tersebut, merasa menjadi paling pertama.

Dari penjabaran mind singkat yang sudah saya berikan di atas tentunya memiliki plus dan minus dari masing-masing posisi. Rasakan jika Anda berada pada semua posisi tersebut, dan jadikan pembelajaran atas kejadian tersebut.

Lalu apa yang harus saya lakukan?

TEGAS adalah keputusan yang pertama dan tidak bisa diganggu gugat lagi. Anda yang paling mengerti apakah kejadian tersebut bisa diperbaiki atau tidak.

Tegas terhadap perasaan, diri Anda sendiri, dan juga putuskan sekarang juga. Mantapkan hati Anda agar hal tersebut tidak berlarut-larut. Dan fokuslah untuk memperbaiki bukan mengumbar amarah.

Bagaimana caranya?

Berikanlah jeda waktu yang cukup untuk membuat psikologi dari pihak pertama tenang, dan biarkan hatinya yang menjawab dari permasalahan tersebut.

Tak penting Anda ada pada pihak ke-dua atau pihak ke-tiga. Jangan pernah merasa menjadi korban, bersikaplah selayaknya seorang pemenang. Hal tersebut bukan pada poin siapa yang berhasil atau tersingkir. Hilangkan pemikiran tersebut, itu hanya EGO PRIBADI yang mencoba menyulut api pada perasaan Anda.

Siapkan diri Anda untuk memberikan jawaban terbaik (pihak pertama), dan terus memperbaiki diri sendiri serta instropeksi dari semua kesalahan yang sudah diperbuat (pihak pertama, ke-dua, dan ke-tiga). Sehingga hubungan yang terjalin selanjutnya akan lebih baik lagi dari sebelumnya.

Setiap kisah hidup, serta relationship membutuhkan drama untuk menjadikannya lebih baik lagi dari sebelumnya. Hal tersebut tak akan pernah ada habisnya sampai mental dan kepribadiaan Anda benar-benar matang untuk dapat menilai sebuah komitmen yang sudah Anda pilih, dan bisa melihat sebuah drama sebagai UJIAN atau PEMBELAJARAN. INGAT ITU.

Dan POIN selanjutnya ingat hal ini, masukkan dalam mindset terdalam Anda sehingga suatu hubungan dapat berjalan lebih baik lagi.
Seseorang yang memiliki sembilan kelebihan dan hanya mempunyai satu kekurangan akan kalah dengan satu kelebihan dari orang lain yang tidak dimiliki oleh Anda. Walaupun orang  tersebut memiliki sembilan kekurangan.
Bukan bermaksud untuk menjadikan Anda menjadi seorang yang sempurna, atau membanding-bandingkan dengan orang lain. Tentunya tak ada seorang pun di dunia ini yang hanya memiliki kelebihan semata, setiap orang memiliki kurangannya masing-masing. Dan kekurangan tersebut wajib untuk DIMINIMALISIR!

Tapi, bukankah suatu hubungan ada untuk saling menyempurnakan kekurangan masing-masing pasangan?

Yup, tetapi Anda juga harus melihat fakta dilapangan. Tak jarang hubungan yang rusak karena hal tersebut. Jadi jangan pernah mendewakan kata-kata,
Hubungan ada untuk saling menyempurnakan.
Dan Menggantinnya dengan,
Hubungan yang sempurna adalah saling membaikkan masing-masing diri.
Jika Anda sudah memiliki pondasi dasar dari hubungan yang penuh sifat yang saling membaikkan. Sempurnakan dengan cinta sepenuhnya untuk pasangan Anda.

Jika sesuatu yang tidak Anda inginkan tetap terjadi, sedangkan Anda sudah melakukan yang terbaik semampu Anda. TINGGALKAN!

Yang terbaik akan mendapatkan yang terbaik pula. Jangan pernah sia-siakan hidup Anda untuk satu kisah yang mengurung hidup Anda pada area abu-abu. Suatu kehidupan memerlukan tujuan, begitu juga hubungan.

Terus koreksi diri sendiri, bukan hal yang tidak mungkin Relationship impian Anda dikemudian hari akan benar-benar nyata. Atau hubungan yang sekarang sudah ada akan menjadi lebih baik lagi. Karena Anda sudah mempersiapkan diri Anda dari awal.

Kuncinya:
Berpikirlah ke depan, jangan pernah terjebak pada ketakutan yang belum tentu nyata yang terjadi sekarang atau masa lalu yang mengurung kehidupan dan hubungan Anda. Cukup jadikan hal tersebut sebagai pembelajaran untuk kebaikan diri Anda selanjutnya.

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.