PADA hakikatnya manusia adalah maklhuk sosial. Tanpa kehadiran seseorang di dalam hidupnya, manusia akan merasa terasingkan dan seakan melakoni perannya di dunia ini amat sangat berat.
Berbagai beban dalam kehidupan membuat seseorang untuk terus berpacu dengan fikiran serta berbagai logika yang membuat sistem pada kinerja otak dan hati menjadi kurang responsif atau negatif.
Kenapa bisa demikian?
Tidak bisa dipungkiri. Semakin bertambahnya usia, maka tanggung jawab dari seseorang semakin bertambah pula. Kesiapan mental serta kedisiplinan pada diri seseorang sangat diuji pada fase ini. Dengan seiring bertambahnya usia, maka lingkungan sosial secara otomatis semakin luas, pergaulan semakin bertambah, dan gaya hidup meningkat drastis.
Pada zaman sekarang ini, hampir semua kehidupan dihadapkan dengan sistem yang instan, hingga seseorang menjadi lupa bagaimana kehidupan ini bekerja dengan adanya proses dari waktu itu sendiri. Tidak ada yang isntan, Anda harus benar-benat mengetahui hal tersebut.
Bahkan gadget yang Anda gunakan sekarang ini, yang memiliki berbagai fasilitas 'instan' untuk menkonsumsi berbagai informasi, termasuk artikel ini. Diperlukan proses serta waktu yang sangat lama untuk mewujudkan dan menyempurnakan bentuk dan fungsinya.
Keluarga dan lingkungan adalah pembentuk karakter seseorang yang utama. Semakin bertambahnya usia, mentalitas dari seseorang diuji keberadaannya. Hal ini alamiah terjadi pada fase kehidupan. Jika Anda tidak sama sekali tidak pernah merasakan 'mengeluh' dengan kehidupan, dan merasa selalu bahagia terus menerus. Mungkin ada yang salah dengan sistem otak Anda. Tetapi jika Anda selalu mengeluh secara terus menerus, hal itu juga pasti ada pengaruh yang salah dari sistem otak Anda.
Hakikatnya, dasar dari kehidupan alasan manusia dilahirkan di dunia ini adalah untuk bahagia.
Kenapa bisa begitu?
Baiklah, mari fikir dan renungkan bersama. Jika seseorang tidak merasakan kebahagiaan hidup. Ada berbagai hal negatif yang akan menyerang dirinya sendiri serta lingkungan sosialnya.
- Fikirannya kacau, dan hatinya selalu merasa tidak tenang.
- Melihat kehidupan orang lain sebagai sebuah keirian sosial.
- Tidak pernah menghargai dirinya sendiri.
- Dijauhi oleh lingkungannya, karena tidak memberikan dampak yang positif.
- Pengeluh dan pembenci sejati.
- Selalu merasa kekurangan.
- Tidak bisa dipercaya orang lain.
- Raut wajahnya kusam.
- CEPAT MENUA!
- Serta berbagai penyakit datang memhampiri diri orang tersebut.
Tersenyumlah, maka dunia akan menyambut kehidupan Anda dengan penuh kebahagiaan berkali-kali lipat balasannya.
Apa yang Anda rasakan?
Tentu bahagia!
Hargailah diri Anda sendiri, serta segala bentuk yang Anda miliki saat ini. Memang terlalu mainstream nasihat ini, tetapi itulah intinya. Jika Anda bisa menikmati segala bentuk yang Anda miliki saat ini, maka Anda akan merasa bebas dan lebih percaya diri. Orang lain bukan tolok ukur kebahagiaan, tetapi diri Anda sendiri.
Hidup ini mudah, hanya hasil fikiran yang membatasinya. Hiduplah dengan cinta, ikuti intuisi, dan sesuai kapasitas Anda.
- Rindu seseorang... Hubungi!
- Ingin bertemu... Undang!
- Ingin dimengerti... Jelaskan!
- Mempunyai pertanyaan... Bertanya!
- Tidak menyukai sesuatu... Pergi!
- Menyukai sesuatu... Rasakan!
- Ingin tersenyum... Ya tersenyum!
- Ingin menangis... Menangislah!
- Mengantuk... Tidur!
- Mencintai seseorang... Ungkapkan!
0 komentar:
Posting Komentar