Sabtu

Solusi Untuk Mengahadapi Pasangan Yang Cuek

KERAP saya melihat pasangan yang selalu  berkutat dengan suatu masalah yang tak dapat dipecahkan. Bahkan, masalah yang terjadi hanya terpaku pada satu problem yang tak ada ujungnya. Seakan sudah menjadi hobi pada hubungan suatu pasangan untuk membahas masalah yang itu-itu saja.

Apakah itu menjadi satu tanda pasangan yang bahagia?

TIDAK! Suatu hubungan yang sehat selalu mementingkan kebersamaan, bukan satu masalah yang bertitik pada ego semata, tanpa mengetahui unsur benar atau salah. Dan hal tersebut jelas hanya merusak keharmonisan suatu hubungan.

Bayangkan jika  Anda memiliki satu masalah yang tak terselesaikan. Misalnya, pasangan Anda terlalu cuek, atau terkesan mementingkan dirinya sendiri.

Apa yang akan Anda lakukan?

Marah? Mengkomunikasikan dengan baik? Judge them with your self opinion? Atau diam membalas dengan cara yang serupa?

Mungkin cara diatas sudah Anda lakukan semuanya, tetapi hasilnya? NIHIL! Sama sekali tak ada perkembangan. Bahkan yang terjadi adalah perang ego yang menjadi tameng untuk saling membalas satu dengan yang lainnya.

Pertanyaannya. Apakah itu suatu hubungan? Atau perang dunia baru yang harus menunggu kebijakan PBB untuk meredamkan amarah ke-dua belah pihak dan akhirnya dapat melakukan genjatan senajata?

Lalu bagaiman solusinya?

Yes, it's too simple to said, but too hard to practice... Why?

Cek your personality fisrt, jika Anda menemukan ada kesalahan, fix it, and then give your relationship with the best can you are.

The key is, give... give... and give more dan jangan meminta untuk dikembalikan apapun perhatian yang sudah Anda berikan kepada hubungan Anda. Tentunya dengan memberikan sentuhan pembicaraan atau komunikasi yang baik dengan poin solusi, tanpa ada unsur ego dan emosi sedikitpun.

Terkadang komunikasi untuk membahas satu masalah yang terlalu sering juga membuat seseorang menjadi gerah dan, jenuh dengan pembicaraan yang itu-itu saja.

Lalu bagaimana kita dapat mencari solusi jika komunikasi saja dibatasi?

Bukan dibatasi, tetapi cukup komunikasikan masalah tersebut satu atau dua kali dengan syarat, tenang dan berorientasi pada SOLUSI. Jika terjadi perdebatan, HENTIKAN! Hal tersebut tidak akan memberikan sebuah solusi... Karena perdebatan hanya bertitik pada ego masing-masing personal.

Apabila komunikasi dan perbaikan diri sudah Anda lakukan, berikan, berikan, berikan, dan berikan segala bentuk perhatian semampu Anda TANPA MEMINTA PERHATIAN SERUPA AKAN KEMBALI KEPADA ANDA! Ingat itu! 
Contoh paling baik dan tidak bisa ditolak adalah Anda sendiri. Jangan pernah berharap lebih pada orang lain, Anda sendiri yang dapat memperbaikinya. Apapun itu masalahnya.
Tentunya hal tersebut memerlukan proses,

Mindset-nya: Anggap saja hubungan Anda adalah hobi paling menyenangkan yang sudah Anda temukan saat ini, teruslah bahagia dengan memberikan suatu perhatian kepada pasangan Anda. Seperti halnya seorang anak kecil yang bersenang-senang memainkan layangannya. Butuh teknik tarik-ulur pada momen yang pas saat angin mulai bertiup dan akhirnya melambungkan layangan tersebut tinggi ke udara.

Tekniknya?

Ingat ini. TIDAK ADA!

Jika seseorang sudah cinta dengan hobi yang digemarinya, mereka tidak perlu memerlukan teknik khusus. Kesenangan menutupi semua suka maupun duka perjuangan  saat melambungkan layang-layang tersebut. Karena kesenangan tersebut berasal dari hati yang terdalam, bukan dibuat-buat. TULUS!

Percayalah, teknik itu akan mengalir secara alami pada diri Anda untuk membuat pasangan Anda benar-benar seperti yang Anda inginkan.

Semua orang memiliki karakternya masing-masing, dan itu sangat beraneka ragam. Don’t judge them jika itu hanya untuk memuaskan ego Anda semata. Hubungan bukan sebuah permainan, atau membutuhkan teknik khusus untuk menjadi seperti yang Anda inginkan.

Setiap orang mempunyai kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Dan kekurangan tersebut pasti akan diminimalisir jika pasangan Anda benar-benar cinta dengan Anda.

Jika tidak?
Back to the fisrt rule, give... give... give... and give more. Time can answer your quetion more than your opinon.
Apa yang sudah Anda pilih, berlatihlah untuk bertanggung jawab juga. Relationship yang hebat bukan hanya persoalan satu kepentingan semata. Tetapi tentang kebersamaan.
Sebuah pilihan pastilah memiliki resiko dan berbagai unsur rasa di dalamnya.

Jika Anda menyerah pada satu masalah yang tak terselesaikan padahal pasangan Anda jelas baik untuk Anda, apa gunanya Anda memutuskan untuk menjalin komitmen bersama-sama?

Sekali lagi, perbaiki diri Anda sendiri sebelum memberi perintah kepada pasangan Anda. Karena diri Anda adalah contoh terbaik dari sikap yang Anda miliki.

And then, always fun with your relationship friend:)

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.